Selasa, 05 Februari 2013

SPESIMEN


SPESIMEN
v  Spesimen adl sampel praktek / percobaan / pemeriksaan
v  Macam spesimen:
1.     Serum     6. Sputum/Dahak   11. Sekret (uretra,telinga,hidung,mata)
2.    Plasma     7. Cairan Otak*     12. Sperma
3.     Darah    8. Bilasan Lambung*13. Pus/Lesi/Nanah
4.    Urin        9. Apus Tenggorok 14. Cairan Pleura
5.    Tinja       10. Apus Rektum    15. Cairan Arcites
NB: *pengambilan dilakukan oleh ahli/tdk dilaksanakan di lab
1.   ~Persiapan pasien secara umum:
a.    Persiapan tertentu pasien harus puasa sebelum diambil darah (lihat tabel 1)
b.    Pengembalian spesimen hrs pada keadaan basal
Tabel 1
Glukosa Puasa
Puasa
Insulin
8 jam
Asam Urat
10-12 jam
Glukosa Kurva Harian
10-12 jam
Renin (PRA)
10-12 jam
TTG (Tes Toleransi Glukosa)
10-12 jam
VMA
10-12 jam
Aldosteren
12 jam
Gastrin
12 jam
Homocystein
12 jam
Lp (a)
12 jam
PTH Intact
12 jam
Trigliserida
12 jam
Apo A
Dianjurkan puasa 12 jam
Apo B
Dianjurkan puasa 12 jam
~Menghindari obat-obatan sebelum spesimen diambil
a.    Untuk pemeriksaan dg spesimen, tidak minum obat 4-24 jam sebelum pengambilan spesimen
b.    Untuk pemeriksaan dg darah, tidak minum obat 48-72 jam sebelum pengambilan darah
c.    Apabila tidak memungkinkan untuk dihentikan, harus dikonfirmasikan kpd petugas lab.
Contoh: sblm px gula 2 jam PP, minum obat anti diabetes
       ~Menghindari aktivitas fisik sebelum spesimen diambil
       ~Memperhatikan variasi diurnal (menormalkan keseimbangan cairan tbh)
       ~Memperhatikan variasi diurnal (perhatikan waktu pengambilan darah)
2.  Faktor yg dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan:
a.    Diet
~pada px gula darah & trigiserid
     Makanan & minuman berpengaruh secara langsung pada hasil px, maka pasien perlu berpuasa. Gula darah 10-12 jam, Trigliserid 12 jam
~pada px LED, aktivitis enzim, besi & trace element
     Makanan & minuman berpengaruh secara tidak langsung pada hasil pemeriksaan
b.    Obat-obatan
Pemberian obat scr intramaskuler akan menimbulkan jejas pada otot shg menyebakan enzim yg terkandung oleh otot akan masuk ke darah dan akan mempengaruhi hasil pemeriksaan
Daftar obat & pemeriksaan yg dipengaruhi
NO
Jenis Obat
Pemeriksaan yg dipengaruhi
1
Asetosal
Uji Hemostasis
2
Cafein
Sama dengan diuretik
3
Diuretik
Hampir seluruh dr px. Darah & enzim akan meningkat terutama pada px Hb, hitung sel darah, Ht (hematokrit)
Dapatmengencerkan urin
4
Kartikosteroid
Hitung eosinofil, TTG
5
Morfin
Enzim hati (GOT & GTP)
6
Obat Antidiabetika
Gula darah & gula urin
7
Pil KB
LED, px Hormon
8
Thiazid
Glukosa Darah, TTG, ureum darah
9
Vitamin C
Mempengaruhi reduksi urin (gula darah daam urin)


c.    Merokok
Menyebabkan perubahan cepat dan lambat
Cepat: dlm 1 jam jika merokok 1-5 batang, akan terjadi peningkatan pada kadar asam lemak, epinefrin, gliserol bebas, aldosteren & kortisol
Lambat: akan terjadi pada hitung leukosit, lipoprotein, aktivitas enzim, hormon, vitamin, pertanda tumor & logam berat
d.    Alkohol
Menyebabkan perubahan cepat dan lambat
Cepat: 2-4 jam setelah konsumsi alkohol, terjadi peningkatan kadar glukosa, laktat, asam urat & terjadi metabolik yg brsifat asam asidator
Lambat: meningkatkan aktifitas trigliserid, kortisol, MCV
e.    Aktifitas fisik
Aktifitas fisik yg berlebihan akan menyebabkan kehilangan cairan tubuh & perubahan kadar hormon shg menyebabkan perubahan kadar gula darah, asam urat, hemoglobin, htg sel darah & produksi urin
3.  Pengambilan Sampel
a.  Darah VENA
§  Peralatan
ü  Syringe / spuit / jarum suntik
ü  Torniquet (alat pembendung darah)
ü  Kapas alkohol 70%
ü  Vial (penampung darah)
ü  Plaster
§  Syarat wadah penampung sampel darah
ü  Terbuat dari gelas
ü  Bersih, kering, bebas dari lemak dan minyak
ü  Bertutup rapat
ü  Tidak bocor / merembes / meresap
ü  Tidak mengandung bahan kimia / detergen
ü  Tidak mempengaruhi sifat-sifat pada sampel
ü  Beri identitas pasien pada wadah meliputi: nama lengkap, umur, jenis kelamin, nomor pasien
§  Pengawet
Pengawet adl zat kimia yg ditambahkan ke dalam sampel agar analit yg diperiksa dpt dipertahankan kondisi dan jumlahnya dalam kurun waktu tertentu
Spesimen utk pemeriksaan diambil di tempat yg sedang mengalami infeksi, kecuali darah dan cairan otak
Lokasi pengambilan darah utk pemeriksaan:
ü  Mikrofilaria: sampel berupa darah lengkap dari kapiler
ü  Gas darah: sampel berupa darah heparin dari vena/arteri
§  Volume
Harus mencukupi kebutuhan pemeriksaan
§  Teknik
ü  Pasien diminta meluruskan lengannya, jgn membengkokkan siku
ü  Pasien diminta untuk mengepalkan tangan (ibu jari berada di dalam)
ü  Disiapkan alat
ü  Pasang torniquet 10cm / 4 jari diatas lipat siku
ü  Dipilih bagian vena mediana cubiti / vena mediana chepalic
ü  Difiksasi bagian yg akan ditusuk dg kapas alkohol 70%
ü  Ditusuk scr cepat (lubang menghadap keatas dg sudut kemiringan 15o), setelah terlihat darah masuk, tariklah pistol pada jarum suntik sampai pada volume yg diinginkan
ü  Lepaskan torniquet dan kepalan tangan
ü  Tarik jarum dan segera letakkan kapas diatas bekas tusukan
§  Kesalahan dalam sampling
ü  Penggunaan torniquet terlalu lama dan keras
ü  Kulit yg ditusuk masih basah dg alkohol
ü  Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh shg udara masuk dan merusak darah
§  Alasan pengambilan darah vena di lengan
ü  Faktor risiko lebih kecil
ü  Pembuluh vena terfiksasi dg baik
ü  Vena yg dipilih adl vena yg lebih besar
b.  Darah KAPILER
§  Orang dewasa pada jari telunjuk, tengah, manis & daun telinga
§  Anak / bayi pada ibu jari kaki & tumit

§  Cara Pengambilan
Pada jari
ü  Dipilih jari yg akan ditusuk
ü  Dipijat / dikumpulkan darah pada ujung jari
ü  Difiksasi bagian yg akan ditusuk dan biarkan kering
ü  Tusuklah dg cepat memakai lancet steril pada jari dg arah tegak lurus pada sidik jari
ü  Darah yg pertama kali keluar dihapus dg tisu (tdk digunakan utk pemeriksaan, krn mengandung alkohol & jaringan)
ü  Darah yg keluar kedua digunakan sbg bahan pemeriksaan
Pada daun telinga
ü  Dipijat anak daun telinga dg tujuan mengumpulkan darah
ü  Difiksasi dan biarkan kering
ü  Tusuklah dengan cepat memakai lancet, kemudian putar 360o
ü  Ditunggu hingga darah keluar
c.   URIN
§  Pada wanita
ü  Penderita diminta mencuci tangan, keringkan dg handuk
ü  Tanggalkan pakaian dalam, lebarkan labia dg satu tangan
ü  Bersihkan labia dan vulva meggunakan kassa steril dg arah dari depan ke belakang
ü  Bilas dg air hangat, keringkan dengan kassa yg lain
ü  Selama proses berlangsung, labia harus terbuka lebar dan jari tangan jangan menyentuh daerah yg sudah steril
ü  Keluarkan urin, aliran urin yg pertama keluar dibuang. Aliran urin selanjutnya ditampung dalam wadah yg sudah disediakan, hindari urin mengenai tepi wadah
ü  Tutup rapat wadah dan segera dikirim ke lab
§  Pada pria
ü  Penderita harus mencuci tangan memakai sabun
ü  Jika belum disunat, tarik kulit preputium ke belakang, keluarkan urin, aliran urin pertama dibuang, aliran selanjutnya ditampung dalam wadah, hindari urin mengenai lapisan tepi wadah
ü  Pengumpulan urin selesai sebelum aliran habis
ü  Tutup rapat wadah dan segera dikirim ke lab
§  Pada bayi dan anak-anak
ü  Penderita sebelumnya diberi minum untuk memudahkan buang air kecil
ü  Bersihkan alat genital seperti yg telah diterangkan diatas
ü  Pengambilan urin dilakukan dg cara:
-      Anak duduk di pangkuan perawat
-      Pengaruhi anak untuk mengeluarkan urin
-      Tampung urin dalam wadah/kantung plastik steril
-      Bayi dipasang kantung penampung urin pada alat genital
§  Macam urin
ü  Urin Kateter
-      Lakukan desinfeksi dg alkohol 70% pada bagian selangkateter yg terbuat dari karet (jangan dari plastik)
-      Aspirasi urin dg menggunakan semprit sebanyak 10 ml
-      Masukkan ke dalam wadah steril dan tutup rapat
-      Segera dikirim ke lab
ü  Urin Aspirasi Supra Pubik
-      Urin Aspirasi Supra Pubik harus dilakukan pada kandung kemih yg penuh
-      Lakukan desinfeksi kulit di daerah supra pubik dg pavidone iodine 10%, kemudian bersihkan sisa pavidone iodine dg kapas alkohol 70%
-      Aspirasi urin tepat di titik supra pubik dg menggunakan semprit
-      Ambil urin sebanyak 20ml dg cara aseptik (dilakukan oleh petugas yg berwenang)
-      Masukkan ke dalam wadah steril dan tutup rapat
-      Segera dikirim ke lab
ü  Urin Pancar Tengah dibagi menjadi:
-      Urin Pagi
-      Urin Sewaktu
-      Urin Post Pandrial (PP)
-      Urin 12 jam
-      Urin 24 jam
-      Urin 2 gelas 3 gelas
d.  TINJA
Tinja untuk pemeriksaan sebaiknya berasal dari defekasi spontan, jika pemeriksaan sangat diperlukan dapat pula sampel diambil dari rectum dengan jari tangan bersarung tangan
e.  SPUTUM / DAHAK
Pasien diberi penjelasan mengenai pemeriksaan dan tindakan yg dilakukan dan dijelaskan perbedaan sputum dengan ludah.
Bila pasien mengalami kesulitan mengeluarkan sputum, pada malam harinya diminta minum teh manis / diberi obat gliceril guaiacolat 200 mg 2 ml
4.  Pemberian Identitas
Pemberian identitas pasien / sampel merupakan hal yg penting, baik pada saat pengisian, surat pengantar, formulir permintaan pemeriksaan, pendaftaran, pengisian label wadah spesimen.
Surat pengantar / formulir permintaan pemeriksaan lab sebaiknya memuat secara lengkap:
a.    Tanggal permintaan
b.    Tanggal dan jam pengambilan sampel
c.    Identitas pasien (nama lengkap, umur, jenis kelamin, alamat/ruang)
d.    Identitas pengirim (nama lengkap, alamat, no. HP)
e.    Nomor identitas lab
f.    Diagnosis/keterangan klinik
g.    Obat-obatan yg telah diberikan dan lama pemberian
h.    Jenis pemeriksaan lab yg diminta
i.     Jenis sampel
j.     Lokasi pengambilan sampel
k.    Volume sampel
l.      Media transport/pengawet yg digunakan
m.   Nama petugas pengambil sampel
Label wadah sampel yg dikirim ke lab harus memuat:
a.    Tanggal pengambilan sampel
b.    Nama, umur, jenis kelamin, dan nomor pasien
c.    Jenis sampel
5.  Pengolahan
a.  Spesimen
§  Serum (tidak diberi antikoagulan)
ü  Biarkan darah membeku terlebih dahulupada suhu kamar selama 20-30 menit, kemudian dicentrifuge 3000 Rpm selama 5-15 menit
ü  Pemisahan serum dilakukan 2 jam setelah pengambilan sampel
ü  Serum yg memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah/keruh(lipemik)
§  Plasma (diberi antikoagulan)
ü  Kocok darah yg sudah diberi antikoagulan (EDTA, Heparin, NaCitrat) secara perlahan-lahan
ü  Sampel tersebut didiamkan sampai terbentuk endapan plasma
ü  Pisahkan plasma dari eritrosit
ü  Plasma yg baik tidak keruh/lipemik
§  Darah Whole Blood (darah lengkap/masih mengandung semua unsur darah)
Sampel darah dimasukkan ke dalam vial yg telah diberi antikoagulan, kemudian dihomogenkan hingga merata
§  Dahak/Sputum
ü  Masukkan sputum ke dalam tabung steril yg berisi NaOH 4% sama banyaknya NaOH
ü  Kocok dengan baik
ü  Inkubasi pada suhu kamar (25-300 C) selama 10-15 menit dg pengocokan teratur selama 5 menit/tiap 5 menit
ü  Centrifuge dg kecepatan tinggi selama 8-10 menit
ü  Buang supernatan/filtrat ke dalam air lisol
ü  Ambil endapan dan digunakan sbg bahan pemeriksaan
b.  Penyimpanan dan Pengiriman Spesimen
§  Penyimpanan
Sampel yg sudah diambil, harus segera dikirim ke lab utk diperiksa karena stabilitas sampel dapat berubah
§  Faktor-faktor yg mempengaruhi stabilitas sampel:
ü  Terjadi kontaminasi oleh kuman / bahan kimia
ü  Terjadi metabolisme oleh sel-sel hidup pada sampel
ü  Terjadi penguapan
ü  Pengaruh suhu
ü  Terkena paparan sinar matahari
§  Cara penyimpanan spesimen
ü  Disimpan pada suhu kamar
ü  Disimpan dalam lemari es suhu 2-80 C
ü  Dibekukan pada suhu -200 C, -700 C, -1200 C
ü  Penyimpanan sampel darah sebaiknya dalam bentuk serum
ü  Dapat diberikan bahan pengawet tetapi harus memperhatikan jenis dari sampel, antikoagulan/bahan pengawet serta wadah
Berikut beberapa sampel dg jenis/beberapa pengawet dan wadah yg dipakai
NO
Jenis Pemeriksaan
Sampel
Anti Koagulan
Wadah
Stabilasi
Jenis
Jumlah
1
HEMATOLOGI

Hematokrit
Darah
2 ml
Na2EDTA
1-1,5 mg/ml
G/P
Suhu kamar
6 jam
LED
Westergen
Darah
2 ml
Na2EDTA
1-1,5 mg/ml
G/P
Suhu kamar
2 jam
Leukosit
Hitung Jumlah
Darah
2 ml
Na2EDTA
1-1,5 mg/ml
G/P
Suhu kamar
2 jam
Trombosit
Darah
2 ml
Na2EDTA
1-1,5 mg/ml
G/P
Suhu kamar
2 jam
Segera diperiksa
2
KIMIA KLINIK

Gula Darah
Darah
2 ml
NaF-oksalat
G/P
20-250C (3 hari)
40C (7 hari)
-200C (3 bulan)
Kolesterol
Serum
1 ml
-

20-250C (6 hari)
40C (6 hari)
Asam Urat
Serum
1 ml
-
G/P
20-250C (5 hari)
40C (5 hari)
-200C (6 bulan)
Protein Total
Serum
1 ml
-
G/P
20-250C (6 hari)
40C (6 hari)
-200C (10 bulan)
3
SEROLOGI

Widal
Serum
2 ml
-
G/P
2-80C (2-3 hari)
-200C (1 bulan)
6 bln tdk blh gls
HBS Ag
Serum
2 ml
-
G/P
2-80C (2-3 hari)
-200C (1 bulan)
6 bln tdk blh gls
Anti HIV
Serum
2 ml
-

2-80C (2-3 hari)
-200C (1 bulan)
6 bln tdk blh gls
4
URINALIS

Protein
Penetapan
Urin
5 ml
-
P
20-250C (4 hari)

Reduksi
Urin
5 ml
-
P
20-250C
Secepatnya
40C (4 hari)
Px. Urin 24 jam
Urin

Roluen
2-5 ml urin
24 jam
G/P
24 jam






Tidak ada komentar:

Posting Komentar