SPESIMEN
v Spesimen adl sampel praktek /
percobaan / pemeriksaan
v Macam spesimen:
1. Serum 6.
Sputum/Dahak 11. Sekret
(uretra,telinga,hidung,mata)
2. Plasma 7.
Cairan Otak* 12. Sperma
3. Darah 8. Bilasan Lambung*13. Pus/Lesi/Nanah
4. Urin 9.
Apus Tenggorok 14. Cairan Pleura
5. Tinja 10.
Apus Rektum 15. Cairan Arcites
NB: *pengambilan dilakukan oleh
ahli/tdk dilaksanakan di lab
1. ~Persiapan
pasien secara umum:
a.
Persiapan tertentu pasien harus puasa sebelum
diambil darah (lihat tabel 1)
b.
Pengembalian spesimen hrs pada keadaan basal
Tabel 1
Glukosa Puasa
|
Puasa
|
Insulin
|
8 jam
|
Asam Urat
|
10-12 jam
|
Glukosa Kurva Harian
|
10-12 jam
|
Renin (PRA)
|
10-12 jam
|
TTG (Tes Toleransi
Glukosa)
|
10-12 jam
|
VMA
|
10-12 jam
|
Aldosteren
|
12 jam
|
Gastrin
|
12 jam
|
Homocystein
|
12 jam
|
Lp (a)
|
12 jam
|
PTH Intact
|
12 jam
|
Trigliserida
|
12 jam
|
Apo A
|
Dianjurkan puasa 12 jam
|
Apo B
|
Dianjurkan puasa 12 jam
|
~Menghindari obat-obatan sebelum spesimen
diambil
a.
Untuk pemeriksaan dg spesimen, tidak minum obat 4-24 jam sebelum pengambilan spesimen
b.
Untuk pemeriksaan dg darah, tidak minum obat 48-72 jam sebelum pengambilan darah
c.
Apabila tidak
memungkinkan untuk dihentikan, harus dikonfirmasikan kpd petugas lab.
Contoh: sblm px gula 2
jam PP, minum obat anti diabetes
~Menghindari aktivitas fisik sebelum
spesimen diambil
~Memperhatikan variasi diurnal (menormalkan
keseimbangan cairan tbh)
~Memperhatikan variasi diurnal (perhatikan
waktu pengambilan darah)
2. Faktor yg dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan:
a.
Diet
~pada px
gula darah & trigiserid
Makanan
& minuman berpengaruh secara langsung
pada hasil px, maka pasien perlu berpuasa. Gula
darah 10-12 jam, Trigliserid 12 jam
~pada px LED,
aktivitis enzim, besi & trace element
Makanan
& minuman berpengaruh secara tidak
langsung pada hasil pemeriksaan
b.
Obat-obatan
Pemberian obat scr intramaskuler akan menimbulkan jejas
pada otot shg menyebakan enzim yg
terkandung oleh otot akan masuk ke darah dan
akan mempengaruhi hasil pemeriksaan
Daftar
obat & pemeriksaan yg dipengaruhi
NO
|
Jenis Obat
|
Pemeriksaan yg dipengaruhi
|
1
|
Asetosal
|
Uji Hemostasis
|
2
|
Cafein
|
Sama dengan diuretik
|
3
|
Diuretik
|
Hampir seluruh dr px. Darah & enzim akan
meningkat terutama pada px Hb, hitung
sel darah, Ht (hematokrit)
Dapatmengencerkan urin
|
4
|
Kartikosteroid
|
Hitung eosinofil, TTG
|
5
|
Morfin
|
Enzim hati (GOT & GTP)
|
6
|
Obat Antidiabetika
|
Gula darah & gula urin
|
7
|
Pil KB
|
LED, px Hormon
|
8
|
Thiazid
|
Glukosa Darah, TTG, ureum darah
|
9
|
Vitamin C
|
Mempengaruhi reduksi urin
(gula darah daam urin)
|
c.
Merokok
Menyebabkan perubahan cepat dan lambat
Cepat: dlm 1
jam jika merokok 1-5 batang, akan terjadi peningkatan pada kadar asam lemak, epinefrin, gliserol bebas, aldosteren & kortisol
Lambat: akan
terjadi pada hitung leukosit,
lipoprotein, aktivitas enzim, hormon, vitamin, pertanda tumor & logam berat
d.
Alkohol
Menyebabkan perubahan cepat dan lambat
Cepat: 2-4 jam
setelah konsumsi alkohol, terjadi peningkatan
kadar glukosa, laktat, asam urat & terjadi metabolik yg brsifat asam
asidator
Lambat: meningkatkan
aktifitas trigliserid, kortisol, MCV
e.
Aktifitas fisik
Aktifitas fisik yg berlebihan akan menyebabkan kehilangan cairan tubuh & perubahan
kadar hormon shg menyebabkan perubahan kadar
gula darah, asam urat, hemoglobin, htg sel darah & produksi urin
3. Pengambilan Sampel
a. Darah
VENA
§ Peralatan
ü Syringe /
spuit / jarum suntik
ü Torniquet
(alat pembendung darah)
ü Kapas
alkohol 70%
ü Vial
(penampung darah)
ü Plaster
§ Syarat wadah penampung sampel darah
ü Terbuat
dari gelas
ü Bersih, kering, bebas dari lemak dan minyak
ü Bertutup rapat
ü Tidak
bocor / merembes / meresap
ü Tidak
mengandung bahan kimia / detergen
ü Tidak mempengaruhi sifat-sifat pada sampel
ü Beri identitas pasien pada wadah meliputi: nama lengkap, umur, jenis kelamin, nomor
pasien
§ Pengawet
Pengawet adl zat
kimia yg ditambahkan ke dalam sampel agar analit yg diperiksa dpt dipertahankan
kondisi dan jumlahnya dalam kurun waktu tertentu
Spesimen utk
pemeriksaan diambil di tempat yg sedang mengalami infeksi, kecuali darah dan cairan otak
Lokasi
pengambilan darah utk pemeriksaan:
ü Mikrofilaria: sampel
berupa darah lengkap dari kapiler
ü Gas darah: sampel berupa darah heparin dari vena/arteri
§ Volume
Harus mencukupi
kebutuhan pemeriksaan
§ Teknik
ü Pasien
diminta meluruskan lengannya, jgn
membengkokkan siku
ü Pasien
diminta untuk mengepalkan tangan (ibu
jari berada di dalam)
ü Disiapkan
alat
ü Pasang
torniquet 10cm / 4 jari diatas lipat siku
ü Dipilih bagian
vena mediana cubiti / vena mediana
chepalic
ü Difiksasi
bagian yg akan ditusuk dg kapas alkohol
70%
ü Ditusuk
scr cepat (lubang menghadap keatas dg
sudut kemiringan 15o), setelah terlihat darah masuk, tariklah
pistol pada jarum suntik sampai pada volume yg diinginkan
ü Lepaskan
torniquet dan kepalan tangan
ü Tarik
jarum dan segera letakkan kapas diatas bekas tusukan
§ Kesalahan dalam sampling
ü Penggunaan
torniquet terlalu lama dan keras
ü Kulit yg
ditusuk masih basah dg alkohol
ü Jarum
dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh shg udara masuk dan merusak darah
§ Alasan pengambilan darah vena di lengan
ü Faktor
risiko lebih kecil
ü Pembuluh
vena terfiksasi dg baik
ü Vena yg
dipilih adl vena yg lebih besar
b. Darah KAPILER
§ Orang dewasa pada jari telunjuk, tengah,
manis & daun telinga
§ Anak / bayi pada ibu jari kaki & tumit
§ Cara Pengambilan
Pada jari
ü Dipilih
jari yg akan ditusuk
ü Dipijat /
dikumpulkan darah pada ujung jari
ü Difiksasi
bagian yg akan ditusuk dan biarkan kering
ü Tusuklah
dg cepat memakai lancet steril pada jari dg arah tegak lurus pada sidik jari
ü Darah yg
pertama kali keluar dihapus dg tisu (tdk digunakan utk pemeriksaan, krn
mengandung alkohol & jaringan)
ü Darah yg
keluar kedua digunakan sbg bahan pemeriksaan
Pada daun
telinga
ü Dipijat
anak daun telinga dg tujuan mengumpulkan darah
ü Difiksasi
dan biarkan kering
ü Tusuklah
dengan cepat memakai lancet, kemudian putar 360o
ü Ditunggu
hingga darah keluar
c. URIN
§ Pada
wanita
ü Penderita
diminta mencuci tangan, keringkan dg handuk
ü Tanggalkan
pakaian dalam, lebarkan labia dg satu tangan
ü Bersihkan
labia dan vulva meggunakan kassa steril dg arah dari depan ke belakang
ü Bilas dg
air hangat, keringkan dengan kassa yg lain
ü Selama
proses berlangsung, labia harus terbuka lebar dan jari tangan jangan menyentuh
daerah yg sudah steril
ü Keluarkan
urin, aliran urin yg pertama keluar dibuang. Aliran urin selanjutnya ditampung
dalam wadah yg sudah disediakan, hindari urin mengenai tepi wadah
ü Tutup
rapat wadah dan segera dikirim ke lab
§ Pada pria
ü Penderita
harus mencuci tangan memakai sabun
ü Jika
belum disunat, tarik kulit preputium ke belakang, keluarkan urin, aliran urin
pertama dibuang, aliran selanjutnya ditampung dalam wadah, hindari urin
mengenai lapisan tepi wadah
ü Pengumpulan
urin selesai sebelum aliran habis
ü Tutup
rapat wadah dan segera dikirim ke lab
§ Pada bayi
dan anak-anak
ü Penderita
sebelumnya diberi minum untuk memudahkan buang air kecil
ü Bersihkan
alat genital seperti yg telah diterangkan diatas
ü Pengambilan
urin dilakukan dg cara:
-
Anak duduk di pangkuan perawat
-
Pengaruhi anak untuk mengeluarkan urin
-
Tampung urin dalam wadah/kantung plastik steril
-
Bayi dipasang kantung penampung urin pada alat
genital
§ Macam
urin
ü Urin Kateter
-
Lakukan desinfeksi dg alkohol 70% pada bagian selangkateter yg terbuat dari karet
(jangan dari plastik)
-
Aspirasi urin dg menggunakan semprit sebanyak 10
ml
-
Masukkan ke dalam wadah steril dan tutup rapat
-
Segera dikirim ke lab
ü Urin Aspirasi Supra Pubik
-
Urin Aspirasi Supra Pubik harus dilakukan pada
kandung kemih yg penuh
-
Lakukan desinfeksi kulit di daerah supra pubik dg
pavidone iodine 10%, kemudian bersihkan sisa pavidone iodine dg kapas alkohol
70%
-
Aspirasi urin tepat di titik supra pubik dg
menggunakan semprit
-
Ambil urin sebanyak 20ml dg cara aseptik
(dilakukan oleh petugas yg berwenang)
-
Masukkan ke dalam wadah steril dan tutup rapat
-
Segera dikirim ke lab
ü Urin Pancar Tengah dibagi
menjadi:
-
Urin Pagi
-
Urin
Sewaktu
-
Urin Post
Pandrial (PP)
-
Urin 12
jam
-
Urin 24
jam
-
Urin 2
gelas 3 gelas
d. TINJA
Tinja untuk pemeriksaan
sebaiknya berasal dari defekasi spontan, jika
pemeriksaan sangat diperlukan dapat pula sampel diambil dari rectum dengan jari tangan bersarung
tangan
e. SPUTUM /
DAHAK
Pasien diberi penjelasan mengenai pemeriksaan dan
tindakan yg dilakukan dan dijelaskan perbedaan sputum dengan ludah.
Bila pasien mengalami kesulitan mengeluarkan
sputum, pada malam harinya diminta minum
teh manis / diberi obat gliceril guaiacolat 200 mg 2 ml
4. Pemberian Identitas
Pemberian
identitas pasien / sampel merupakan hal yg penting, baik pada saat pengisian,
surat pengantar, formulir permintaan pemeriksaan, pendaftaran, pengisian label
wadah spesimen.
Surat
pengantar / formulir permintaan pemeriksaan lab sebaiknya memuat secara
lengkap:
a.
Tanggal permintaan
b.
Tanggal dan jam pengambilan sampel
c.
Identitas pasien (nama lengkap, umur, jenis
kelamin, alamat/ruang)
d.
Identitas pengirim (nama lengkap, alamat, no. HP)
e.
Nomor identitas lab
f.
Diagnosis/keterangan klinik
g.
Obat-obatan yg telah diberikan dan lama pemberian
h.
Jenis pemeriksaan lab yg diminta
i.
Jenis sampel
j.
Lokasi pengambilan sampel
k.
Volume sampel
l.
Media transport/pengawet yg digunakan
m.
Nama petugas pengambil sampel
Label
wadah sampel yg dikirim ke lab harus memuat:
a.
Tanggal pengambilan sampel
b.
Nama, umur, jenis kelamin, dan nomor pasien
c.
Jenis sampel
5. Pengolahan
a. Spesimen
§ Serum (tidak diberi antikoagulan)
ü Biarkan
darah membeku terlebih dahulupada suhu kamar selama 20-30 menit, kemudian
dicentrifuge 3000 Rpm selama 5-15 menit
ü Pemisahan
serum dilakukan 2 jam setelah pengambilan sampel
ü Serum yg
memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah/keruh(lipemik)
§ Plasma (diberi antikoagulan)
ü Kocok
darah yg sudah diberi antikoagulan (EDTA, Heparin, NaCitrat) secara
perlahan-lahan
ü Sampel
tersebut didiamkan sampai terbentuk endapan plasma
ü Pisahkan
plasma dari eritrosit
ü Plasma yg
baik tidak keruh/lipemik
§ Darah Whole Blood (darah
lengkap/masih mengandung semua unsur darah)
Sampel darah dimasukkan ke dalam vial yg telah
diberi antikoagulan, kemudian dihomogenkan hingga merata
§ Dahak/Sputum
ü Masukkan
sputum ke dalam tabung steril yg berisi NaOH 4% sama banyaknya NaOH
ü Kocok
dengan baik
ü Inkubasi
pada suhu kamar (25-300 C) selama 10-15 menit dg pengocokan teratur
selama 5 menit/tiap 5 menit
ü Centrifuge
dg kecepatan tinggi selama 8-10 menit
ü Buang
supernatan/filtrat ke dalam air lisol
ü Ambil
endapan dan digunakan sbg bahan pemeriksaan
b. Penyimpanan dan Pengiriman Spesimen
§ Penyimpanan
Sampel yg sudah diambil, harus segera dikirim ke
lab utk diperiksa karena stabilitas
sampel dapat berubah
§ Faktor-faktor yg mempengaruhi stabilitas
sampel:
ü Terjadi
kontaminasi oleh kuman / bahan kimia
ü Terjadi
metabolisme oleh sel-sel hidup pada sampel
ü Terjadi
penguapan
ü Pengaruh
suhu
ü Terkena
paparan sinar matahari
§ Cara penyimpanan spesimen
ü Disimpan
pada suhu kamar
ü Disimpan
dalam lemari es suhu 2-80 C
ü Dibekukan
pada suhu -200 C, -700 C, -1200 C
ü Penyimpanan
sampel darah sebaiknya dalam bentuk serum
ü Dapat
diberikan bahan pengawet tetapi harus memperhatikan jenis dari sampel,
antikoagulan/bahan pengawet serta wadah
Berikut
beberapa sampel dg jenis/beberapa pengawet dan wadah yg dipakai
NO
|
Jenis Pemeriksaan
|
Sampel
|
Anti Koagulan
|
Wadah
|
Stabilasi
|
|
Jenis
|
Jumlah
|
|||||
1
|
HEMATOLOGI
|
|||||
Hematokrit
|
Darah
|
2
ml
|
Na2EDTA
1-1,5
mg/ml
|
G/P
|
Suhu
kamar
6
jam
|
|
LED
Westergen
|
Darah
|
2
ml
|
Na2EDTA
1-1,5
mg/ml
|
G/P
|
Suhu
kamar
2
jam
|
|
Leukosit
Hitung
Jumlah
|
Darah
|
2
ml
|
Na2EDTA
1-1,5
mg/ml
|
G/P
|
Suhu
kamar
2
jam
|
|
Trombosit
|
Darah
|
2
ml
|
Na2EDTA
1-1,5
mg/ml
|
G/P
|
Suhu
kamar
2
jam
Segera
diperiksa
|
|
2
|
KIMIA
KLINIK
|
|||||
Gula
Darah
|
Darah
|
2
ml
|
NaF-oksalat
|
G/P
|
20-250C
(3 hari)
40C
(7 hari)
-200C
(3 bulan)
|
|
Kolesterol
|
Serum
|
1
ml
|
-
|
20-250C
(6 hari)
40C
(6 hari)
|
||
Asam
Urat
|
Serum
|
1
ml
|
-
|
G/P
|
20-250C
(5 hari)
40C
(5 hari)
-200C
(6 bulan)
|
|
Protein
Total
|
Serum
|
1
ml
|
-
|
G/P
|
20-250C
(6 hari)
40C
(6 hari)
-200C
(10 bulan)
|
|
3
|
SEROLOGI
|
|||||
Widal
|
Serum
|
2
ml
|
-
|
G/P
|
2-80C
(2-3 hari)
-200C
(1 bulan)
6
bln tdk blh gls
|
|
HBS
Ag
|
Serum
|
2
ml
|
-
|
G/P
|
2-80C
(2-3 hari)
-200C
(1 bulan)
6
bln tdk blh gls
|
|
Anti
HIV
|
Serum
|
2
ml
|
-
|
2-80C
(2-3 hari)
-200C
(1 bulan)
6
bln tdk blh gls
|
||
4
|
URINALIS
|
|||||
Protein
Penetapan
|
Urin
|
5
ml
|
-
|
P
|
20-250C
(4 hari)
|
|
Reduksi
|
Urin
|
5
ml
|
-
|
P
|
20-250C
Secepatnya
40C
(4 hari)
|
|
Px.
Urin 24 jam
|
Urin
|
Roluen
2-5
ml urin
24
jam
|
G/P
|
24
jam
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar