1. FOTOMETER
Fotometri
adalah suatu metode untuk mengukur intensitas atau kekuatan cahaya di
laboratorium klinik
Metode
ini banyak digunakan untuk menentukan kadar suatu bahan dalam cairan tubuh
seperti serum, urin dll
Dengan
prinsip kerja yg hampir sama, dikenal beberapa metode fotometri dengan
masing-masing kelebihannya
Dari
metode ini, dikenal beberapa macam fotometer seperti:
a.
Absortion
fotometer
b.
Flame
fotometer
c.
Fluorometer
d.
Nephelometer
e.
AAS:
Atomic Absortion Spectrophotometer
·
Interaksi antara cahaya dengan benda
Cahaya/sinar merupakan bagian dari gelombang
elektromagnetik dan juga merupakan kelompok dari partikel-partikelyg disebut
photon
Cahaya yg mampu kita lihat disebut sinar
tampak/visible light, berada antara panjang gelombang 380-720 nm, terdiri atas
beberapa macam warna yaitu:
ü Ungu : 380-435 nm
ü Biru : 435-480 nm
ü Hijau : 480-560 nm
ü Kuning : 560-595 nm
ü Jingga : 595-650 nm
ü Merah : 650-720 nm
Sinar Ultraviolet berada antara panjang gelombang
200-380 nm, sedang diatas 720 nm adalah sinar merah yg juga tidak tampak di
mata atau Near Infrared
Apabila sinar mengenai suatu benda maka partikel
sinar akan berinteraksi dengan benda tersebut
Saat interaksi ini ditentukan oleh sifat benda yg
dikenai/disentuh apabila fenomena yg terjadi suatu transmisi (penembusan),
absorbsi (serapan) / scattering (perpecahan)
Pada fenomena absorbsi (terjadi sebagian besar
pada sinar tampak dan ultraviolet) atau partikel-partikel yg memiliki energi
akan memindahkan energinya pada molekul benda yg disentuh. Energi ini akan
menyebabkan energi pada molekul tersebut ke tingkat energi yg lebih tinggi.
Setiap macam molekul mempunyai pola tertentu dalam menyerap energi dari sinar
karena energi dari sinar yg diserap harus benar-benar sesuai dengan perbedaan
energi pada molekul yg disentuh. Maka macam-macam molekul tertentu hanya dapat
berinteraksi maksimal terhadap sinar dengan panjang gelombang tertentu
·
Fotometer
Serapan
Adalah alat untuk mengukur kadar suatu bahan dalam
larutan cahaya dengan mengukur intensitas sinar yg diteruskan sesudah menembus
larutan tersebut
ü Mekanisme kerja fotometer serapan
Pancaran dari sumber cahaya merupakan berkas sinar
yg terdiri dari benyak panjang gelombang.
Monokrometer adalah alat untuk menyaring sinar polikromatis
menjadi sinar monokromatis yaitu sinar dengan panjang satu gelombang.
Sinar monokromatis ini kemudian dijatuhkan pada
cuvet yg berisi larutan yg akan ditentukan kadarnya
ü Komponen dasar
v Sumber cahaya (sinarnya
macam-macam)
Menghasilkan sinar polikromatis yaitu sinar dengan
banyak panjang gelombang
v Monokrometer
Menyaring sinar polikromatis menjadi sinar
monokromatis (satu panjang gelombang)
2 macam monokrometer
Ø Filter à Filter Fotometer
Ø Spektroskup
à Spektrofotometer
v Cuvet
Tempat larutan yg akan diperiksa
Ada 2 bentuk cuvet
Ø Persegi
Ø Tabung
Bahan pembentuk cuvet:
Ø Gelas
Ø Plastik
Ø Kwarsa
(yg paling baik)
Light
Path adalah diameter permukaan dalam cuvet yg ditembus oleh sinar
yaitu 1 cm
v Foto detektor
Merubah sinar menjadi arus listrik
v Alat ukur/alat baca
Membaca absorbance/transmittance
Skala ada 2:
A=
simpangan jarum (galvanometer)
B= angka
(digital)
Perbedaan
Skala Absorbance dan Transmittance
ABSORBANCE
|
TRANSMITTANCE
|
Jumlah sinar yg diserap
|
Jumlah sinar yg
diteruskan
|
≠ mempunyai satuan
|
Satuan %
|
0-tak terhingga
|
0-100%
|
Absorbance 0
Untuk bahan yg tidak menyerap sinar
Contoh: Aquadest
|
Transmittance 0%
Contoh: Aquadest
|
Absorbance tak terhingga:
Untuk bahan yg menyerap sel sinar
|
Transmittance 100%
Untuk bahan yg tidak tembus sinar
|
Pengukuran Fotometer 4010:
gr/dl=gr% : pengukuran absorbance (Hb metode cyanthemoglobin)
mg/dl : pengukuran konsentrasi melalui standar à glukosa
mg/dl :
pengukuran
konsentrasi melalui faktor à
cholesterol
u/l :
pengukuran
kinetik (melalui aktifitas enzim) à alkalin
phospatase
Tidak ada komentar:
Posting Komentar