|
Makalah Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
|
|
Nama Kelompok:
1. Ayu
Mariastuti /(G0C214013)
2. Fenti
Afrita Nanda /(G0C214017)
3. Chunik Saadati /(G0C214021)
4. Desti
Putriyani /(G0C214024)
5. Ika Septenia Setyaningrum /(G0C214025)
6. Gabriena
R. Fannya /(G0C214034)
7. Rizky
Damayanie /(G0C214040)
8. Intan
Rosdiyatus Soraya /(G0C214046)
9. Salima
Meidira /(G0C214049)
PRODI D III ANALIS KESEHATAN PROGRAM JALUR KHUSUS
FIKKES - UNIMUS
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
kami masih diberi kesempatan dan kesehatan untuk menyelesaikan penulisan
makalah ini yang berjudul “Anatomi
Fisiologi Sistem Pencernaan”.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing
yang telah membimbing kami dalam setiap materi tentang anatomi fisiologi sistem
pencernaan, tidak lupa teman-teman yang senantiasa kami banggakan yang semoga
kita selalu dalam lindungan Allah
SWT.
Kami menyadari penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan, maka kami mohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca yang budiman.
DAFTAR
ISI
Halaman Judul ...........................................................................................................................
1
Kata Pengantar ...........................................................................................................................
2
Daftar Isi ....................................................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................
4
1.
Latar Belakang ..............................................................................................................
4
2.
Rumusan Masalah .........................................................................................................
4
3.
Tujuan ...........................................................................................................................
4
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................
5
1.
Pengertian Sistem Pencernaan ......................................................................................
5
2. Fungsi Sistem Pencernaan ............................................................................................
5
3. Gambaran Besar
Saluran Pencernaan ...........................................................................
6
4. Organ - Organ Sistem Pencernaan ............................................................................... 7
BAB III
PENUTUP .................................................................................................................
15
1. Kesimpulan ..................................................................................................................
15
2. Saran ............................................................................................................................
16
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................
17
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Fisiologi adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia
dalam keadaan normal. Tubuh terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ,
masing-masing dengan fungsinya
yang khusus untuk dilaksanakan. Fisiologi sistem pencernaan
manusia terdiri dari beberapa
organ yaitu rongga
mulut, oesofagus, lambung, usus halus, usus
besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan
tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencerna semua makanan yang masuk
ke tubuh.
II.
Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian dari sistem pencernaan?
2. Apa
fungsi sistem pencernaan?
3. Bagaimana
gambaran garis besar dari saluran pencernaan?
4. Apa
saja organ-organ yang terdapat dalam system pencernaan?
III.
Tujuan
Dari rumusan masalah di atas tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1.
Pengertian dari sistem pencernaan.
2.
Apa fungsi sistem pencernaan.
3.
Gambaran garis besar dari saluran
pencernaan.
4.
Organ-organ yang terdapat dalam
sistem pencernaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem
pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya
menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa
proses tersebut dari tubuh.
Saluran
pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi
organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan
kandung empedu.
Selama
dalam proses pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana yang
dapat diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat
makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang terkandung dalam berbagai
cairan pencernaan. Enzim adalah zat kimia yang menimbulkan perubahan susunan
kimia terhadap zat lain tanpa enzim itu sendiri mengalami suatu perubahan .
Untuk
dapat bekerja secara baik berbagai enzim tergantung adanya garam mineral dan
kadar asam atau kadar alkali yang tepat.
Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama dari sistem ini adalah
untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang
dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan
kimia, dan meliputi proses berikut:
1.
Ingesti adalah masuknya makanan ke
dalam mulut.
2.
Pemotongan dan penggilingan makanan
dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva
sebelum ditelan (menelan).
3.
Peristalsis adalah gelombang
kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui
saluran pencernaan.
4.
Digesti adalah hidrolisis kimia
(penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat
berlangsung.
5.
Absorpsi adalah penggerakan produk
akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan
limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
6.
Egesti (defekasi) adalah proses
eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses
dari saluran pencernaan.
Gambaran Besar Saluran Pencernaan
Organ – organ Sistem Pencernaan
1.
Mulut
Rongga mulut adalah jalan masuk menuju sistem
pencernaan dan berisi organ asesoris yang berfungsi
dalam proses awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal) yang terletak di antara
gigi, dan bibir dan pipi sebagai batas luarnya. Rongga oral utama dibatasi gigi
dan gusi di bagian depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah
dibagian bawah, dan orofaring di bagian belakang.
2.
Faring
Faring
atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring (tenggorokan). Faring
berupa saluran yang berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot (muskulo
membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar
tengkorak sampai diketinggian vertebra servikal keenam, yaitu ketinggin tulang
rawan krikoid, tempat faring bersambung dengan usofagus. Dalam faring ini
terjadi proses menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju
esofagus.
3.
Oesofagus
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter 2,54 cm. Esofagus
berawal pada area laringofaring, melewati difragma dan hiatus esophagus
(lubang) pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan membuka kearah
lambung.
Fungsi
esophagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak
peristalsis. Mukosa esophagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi
dan melindungi esofagus.
4.
Lambung
Lambung adalah dalah
bagian dari saluran pencernaan yang dapat mekar paling banyak. Terletak
terutama di daerah epigastrik, dan sebagian di sebelah kiri daerah hipocondriac
dan umbilical. Lambung terdiri dari bagian atas yaitu fundus, batang utama,
bagian bawah yang horizontal (antrumpiloric). Berhubungan dengan esofagus
melalui orificium (kardia) dan dengan duodenum melalui orificium pyloric. Terletak
di bawah diafragma di depan pankreas, dan limpa menempel pada sebelah kiri
fundus.
Struktur
lambung terdiri atas 4 lapisan :
-
Lapisan
peritoneal luar yang merupakan lapisan serosa
-
Lapisan
berotot yang terdiri atas 3 lapis : serabut longitudinal yang tidak
dalam dan bersambung dengan otot esofagus, serabut sirkuler yang paling
tebal dan terletak di pilorus serta membentuk otot sphincter dan berada di
bawah lapisan utama, serabut oblique yang terutama dijumpai pada fundus
lambung dan berjalan dari orificium kardia kemudian membelok ke bawah melalui
kurva turaminor
-
Lapisan
submucosa terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah dan saluran limfa
-
Lapisan
mucosa yang terletak di sebelah dalam, tebal dan terdiri atas banyak kerutan
(rugae) yang hilang bila organ itu mengembang karena berisi makanan.
-
Membran
mucosa : dilapisi epitelium silindris dan banyak saluran limfa
-
Kelenjar
kardia : terletak paling dekat lubang yang ada di sebelah esofagus
-
Kelenjar
dari fundus : kelenjarnya tubuler dan berisi berbagai jenis sel, beberapa sel
yaitu sel asam (sel oxintik), dan musin
-
Kelenjar
piloric : kelenjar dalam saluran piloric yang berbentuk tubuler, terutama
menghasilkan mucus alkali
-
Penyediaan
darah dan persyarafan : lambung menerima persediaan darah yang melimpah dari
arteri gastrica dan arteri lienalis, persyaratan diambil dari vagus dan plexus
seliaca sistema simpatis
Fungsi
lambung
-
Menerima
makanan dan bekerja dan sebagai penampung dalam jangka pendek
-
Semua
makanan dicairkan dan dicampurkan dengan asam hydrochlorida, dan dengan cara
ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
-
Protein
diubah menjadi pepton
-
Susu
dibekukan dan kasein dikeluarkan
-
Pencernaan
lemak dimulai di dalam lambung
-
Faktor
antianemia dibentuk
-
Khime
yaitu isi lambung yg cair disalurkan masuk duodenum
5.
Usus Halus
Gambaran
umum mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter
pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar.
Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara umum
proses pencernaan dalam tubuh adalah dimulaidari lambung melepaskan makanan ke
dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus
halus.
Usus Halus dibagi menjadi:
•
Duodenum: bagian
pertama dari usus halus yg 25 cm panjangnya ,berbentuk sepatu kuda,dan
kepalanya mengelilingi kepala pankreas.saluran
empedu dan saluran pankreas masuk ke dalam duodenum pada suatu
lubang yg disebut ampula
hepatopancreatika atau ampula vateri ( 10 cm dari pilorus )
•
Yeyenum: menempati dua perlima sebelah atas dari usus halus yg
selebihnya
•
Ileum : menempati tiga
perlima akhir
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus
dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan
megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan. Dinding
usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati
melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan
air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding
usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan
lemak.
Fungsi Usus
Halus:
•
Mencerna dan
mengabsorbsi khime dari lambung
•
Isi duodenum : alkali.
Isinya yang cair (khime) dijalankan oleh serangkaian gerakan peristaltik yang
cepat. Terdapat dua jenis gerakan :
▫
Gerakan segmental :
gerakan yang memisahkan beberapa segmen usus satu dari yang lain karena diikat
oleh gerakan konstriksi serabut sirkuler. Hal ini memungkinkan isi yang cair
sementara bersentuhan dengan dinding usus untuk digesti dan absorbsi.
▫
Gerakan pendulum
(ayunan) : menyebabkan isi usus bercampur
Dua cairan pencerna
masuk duodenum melalui saluran-saluran mereka yaitu empedu melalui hati dan
getah pankreas dari pankreas.
6.
Pankreas
Pankreas
merupakan suatu organ yang terdiri menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Pulau
pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam
duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh
pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik
memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan
dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran
pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang
berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung. Getah pankreas terdapat beberapa enzim
yaitu:
a.
Amilase
: mencerna hidrat karbon, sifatnya lebih kuat dari ptialin. Bekerja atas zat
tepung mentah maupun yang telah dimasak dan mengubahnya menjadi disakarida.
b.
Lipase
: enzim yang memecah lemak menjadi gliserin menjadi asam lemak. Paling kuat
bila bekerja bersama empedu.
c.
Tripsin
: mencernakan protein. Dihasilkan oleh enzim tripsinogen yang terdapat dalam
getah pankreas dan berubah menjadi enzim pencerna tripsin oleh salah satu enzim
dari sucus entericus yaitu enterokinase. Kerja tripsin lebih kuat dari enzim
pepsin yang berasal dari getah lambung. Tripsin menurunkan protein dan pepton
menjadi golongan polipeptida.
7.
Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai
fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari
makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang
kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang
bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati
sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam
hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan
kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan
ke dalam sirkulasi umum.
8.
Empedu
Empedu memiliki 2 fungsi penting :
·
Membantu pencernaan dan penyerapan
lemak
·
Berperan dalam pembuangan limbah
tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran
sel darah merah dan kelebihan kolesterol
9.
Usus Besar
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar,
sebagian nutrient telah dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat
yang tidak tercerna. Usus besar tidak memiliki vili, plicae cilculares (lipatan
sirkular) dan diameternya lebih lebar, panjantnya lebih pendek, dan daya
renggangnya lebih besar disbandingkan usus halus. Usus besar terdiri dari sekum
(kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup ileosekal), kolon (kolon
asenden, kolon tranversa, kolon desenden), rectum (bagian saluran dengan
panjang 12-13cm, yang berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di
anus.
Usus
besar berfungsi diantaranya adalah:
a.
Usus besar mengabsorpsi 80% sampai
90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa dan mengubah
kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
b.
Usus besar hanya memproduksi mucus.
Sekresinya tidak mengandung enzim atau hormone pencernaan.
c.
Sejumlah bakteri dalam kolon mampu
mencerna sejumlah kecil selulosa dan memproduksi sedikit kalori nutrient bagi
tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan
tiamin) dan berbagai gas.
d.
Usus besar juga mengekskresi sisa
dalam bentuk feses.
10. Rektum dan Anus
Rektum
adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan
di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens
penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air
besar (BAB). Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini,
tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian
otot yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung
saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus
terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Suatu
cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut diatas, maka
kesimpulan dari makalah ini adalah:
1.
Pengertian dari sistem perncernaan
adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan sehingga dapat
diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia.
2.
Pengertian dari fisiologi pencernaan
itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam
keadaan normal.
3.
Fungsi utama dari sistem pencernaan
ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari
nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
4.
Pencernaan berlangsung secara
mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
a.
Ingesti adalah masuknya makanan ke
dalam mulut.
b.
Pemotongan dan penggilingan makanan
dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva
sebelum ditelan (menelan).
c.
Peristalsis adalah gelombang
kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui
saluran pencernaan.
d.
Digesti adalah hidrolisis kimia
(penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat
berlangsung.
e.
Absorpsi adalah penggerakan produk
akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan
limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
f.
Egesti (defekasi) adalah proses
eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses
dari saluran pencernaan.
5.
Organ-organ system pencernaan adalah rongga mulut, faring
dan oesofagus, lambung, usus halus, pancreas, hati, kandung
empedu, usus besar, rectum dan anus.
Saran
Diharapkan kepada para pelaku tenaga medis yang
bekerja di bidang kesehatan untuk
benar-benar memahami tentang letak anatomi fisiologi pencernaan pada manusia agar
nantinya tidak terjadi kesalahan dalam hal penyimpulan asumsi terhadap yang
keluhan pasien yang bermasalah dengan sistem pencernaan.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar