Minggu, 11 Oktober 2015

Makalah Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan



Makalah Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan



Nama Kelompok:
1.    Ayu Mariastuti                      /(G0C214013)
2.    Fenti Afrita Nanda                /(G0C214017)
3.    Chunik Saadati                      /(G0C214021)
4.    Desti Putriyani                      /(G0C214024)
5.    Ika Septenia Setyaningrum  /(G0C214025)
6.    Gabriena R. Fannya              /(G0C214034)
7.    Rizky Damayanie                  /(G0C214040)
8.    Intan Rosdiyatus Soraya      /(G0C214046)
9.    Salima Meidira                      /(G0C214049)

PRODI D III ANALIS KESEHATAN PROGRAM JALUR KHUSUS
FIKKES - UNIMUS
2014/2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami  ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan dan kesehatan untuk menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul “Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan”.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing kami dalam setiap materi tentang anatomi fisiologi sistem pencernaan, tidak lupa teman-teman yang senantiasa kami banggakan yang semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.
Kami menyadari penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, maka kami mohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah  ini bermanfaat bagi semua pembaca yang budiman.



DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ........................................................................................................................... 2
Daftar Isi .................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
1.      Latar Belakang .............................................................................................................. 4
2.      Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4
3.      Tujuan ........................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
1.      Pengertian Sistem Pencernaan ...................................................................................... 5
2.      Fungsi Sistem Pencernaan ............................................................................................ 5
3.      Gambaran Besar Saluran Pencernaan ........................................................................... 6
4.      Organ - Organ Sistem Pencernaan ...............................................................................  7
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 15
1.      Kesimpulan .................................................................................................................. 15
2.      Saran ............................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17



BAB I
PENDAHULUAN

       I.            Latar Belakang
Fisiologi adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Tubuh terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan fungsinya yang khusus untuk dilaksanakan. Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ yaitu rongga mulut, oesofagus, lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencerna semua makanan yang masuk ke tubuh.

    II.            Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari sistem pencernaan?
2.      Apa fungsi sistem pencernaan?
3.      Bagaimana gambaran garis besar dari saluran pencernaan?
4.      Apa saja organ-organ yang terdapat dalam system pencernaan?

 III.            Tujuan
Dari rumusan masalah di atas tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1.      Pengertian dari sistem pencernaan.
2.      Apa fungsi sistem pencernaan.
3.      Gambaran garis besar dari saluran pencernaan.
4.      Organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan.



BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
Selama dalam proses pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana yang dapat diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang terkandung dalam berbagai cairan pencernaan. Enzim adalah zat kimia yang menimbulkan perubahan susunan kimia terhadap zat lain tanpa enzim itu sendiri mengalami suatu perubahan .
Untuk dapat bekerja secara baik berbagai enzim tergantung adanya garam mineral dan kadar asam atau kadar alkali yang tepat.

Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1.      Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2.      Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan).
3.      Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4.      Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5.      Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
6.      Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.

Gambaran Besar Saluran Pencernaan


Organ – organ Sistem Pencernaan
1.     Mulut
Rongga mulut adalah jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi organ asesoris yang berfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal) yang terletak di antara gigi, dan bibir dan pipi sebagai batas luarnya. Rongga oral utama dibatasi gigi dan gusi di bagian depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah dibagian bawah, dan orofaring di bagian belakang.
2.     Faring
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring (tenggorokan). Faring berupa saluran yang berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot (muskulo membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian vertebra servikal keenam, yaitu ketinggin tulang rawan krikoid, tempat faring bersambung dengan usofagus. Dalam faring ini terjadi proses menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus.
tenggorokan.gif
3.     Oesofagus
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter 2,54 cm. Esofagus berawal pada area laringofaring, melewati difragma dan hiatus esophagus (lubang) pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan membuka kearah lambung.
Fungsi esophagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak peristalsis. Mukosa esophagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan melindungi esofagus.


4.      Lambung
Lambung adalah dalah bagian dari saluran pencernaan yang dapat mekar paling banyak. Terletak terutama di daerah epigastrik, dan sebagian di sebelah kiri daerah hipocondriac dan umbilical. Lambung terdiri dari bagian atas yaitu fundus, batang utama, bagian bawah yang horizontal (antrumpiloric). Berhubungan dengan esofagus melalui orificium (kardia) dan dengan duodenum melalui orificium pyloric. Terletak di bawah diafragma di depan pankreas, dan limpa menempel pada sebelah kiri fundus.
Struktur lambung terdiri atas 4 lapisan :
-          Lapisan peritoneal luar yang merupakan lapisan serosa
-          Lapisan berotot yang terdiri atas 3 lapis : serabut longitudinal yang tidak dalam dan bersambung dengan otot esofagus, serabut sirkuler yang paling tebal dan terletak di pilorus serta membentuk otot sphincter dan berada di bawah lapisan utama, serabut oblique yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan berjalan dari orificium kardia kemudian membelok ke bawah melalui kurva turaminor
-          Lapisan submucosa terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah dan saluran limfa
-          Lapisan mucosa yang terletak di sebelah dalam, tebal dan terdiri atas banyak kerutan (rugae) yang hilang bila organ itu mengembang karena berisi makanan.
-          Membran mucosa : dilapisi epitelium silindris dan banyak saluran limfa
-          Kelenjar kardia : terletak paling dekat lubang yang ada di sebelah esofagus
-          Kelenjar dari fundus : kelenjarnya tubuler dan berisi berbagai jenis sel, beberapa sel yaitu sel asam (sel oxintik), dan musin
-          Kelenjar piloric : kelenjar dalam saluran piloric yang berbentuk tubuler, terutama menghasilkan mucus alkali
-          Penyediaan darah dan persyarafan : lambung menerima persediaan darah yang melimpah dari arteri gastrica dan arteri lienalis, persyaratan diambil dari vagus dan plexus seliaca sistema simpatis
Fungsi lambung
-          Menerima makanan dan bekerja dan sebagai penampung dalam jangka pendek
-          Semua makanan dicairkan dan dicampurkan dengan asam hydrochlorida, dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
-          Protein diubah menjadi pepton
-          Susu dibekukan  dan kasein dikeluarkan
-          Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung
-          Faktor antianemia dibentuk
-          Khime yaitu isi lambung yg cair disalurkan masuk duodenum

5.      Usus Halus
Gambaran umum mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara umum proses pencernaan dalam tubuh adalah dimulaidari lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.


Usus Halus dibagi menjadi:
         Duodenum: bagian pertama dari usus halus yg 25 cm panjangnya ,berbentuk sepatu kuda,dan kepalanya mengelilingi kepala pankreas.saluran  empedu dan saluran pankreas masuk ke dalam duodenum pada suatu lubang  yg disebut ampula hepatopancreatika atau ampula vateri ( 10 cm dari pilorus )
         Yeyenum: menempati  dua perlima sebelah atas dari usus halus yg selebihnya
         Ileum : menempati tiga perlima akhir

Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Fungsi Usus Halus:
         Mencerna dan mengabsorbsi khime dari lambung
         Isi duodenum : alkali. Isinya yang cair (khime) dijalankan oleh serangkaian gerakan peristaltik yang cepat. Terdapat dua jenis gerakan :
         Gerakan segmental : gerakan yang memisahkan beberapa segmen usus satu dari yang lain karena diikat oleh gerakan konstriksi serabut sirkuler. Hal ini memungkinkan isi yang cair sementara bersentuhan dengan dinding usus untuk digesti dan absorbsi.
         Gerakan pendulum (ayunan) : menyebabkan isi usus bercampur
Dua cairan pencerna masuk duodenum melalui saluran-saluran mereka yaitu empedu melalui hati dan getah pankreas dari pankreas.
6.      Pankreas
Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung. Getah pankreas terdapat beberapa enzim yaitu:
a.       Amilase : mencerna hidrat karbon, sifatnya lebih kuat dari ptialin. Bekerja atas zat tepung mentah maupun yang telah dimasak dan mengubahnya menjadi disakarida.
b.      Lipase : enzim yang memecah lemak menjadi gliserin menjadi asam lemak. Paling kuat bila bekerja bersama empedu.
c.       Tripsin : mencernakan protein. Dihasilkan oleh enzim tripsinogen yang terdapat dalam getah pankreas dan berubah menjadi enzim pencerna tripsin oleh salah satu enzim dari sucus entericus yaitu enterokinase. Kerja tripsin lebih kuat dari enzim pepsin yang berasal dari getah lambung. Tripsin menurunkan protein dan pepton menjadi golongan polipeptida.
7.      Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
8.     Empedu
Empedu memiliki 2 fungsi penting :
·         Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
·         Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol


9.      Usus Besar
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian nutrient telah dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna. Usus besar tidak memiliki vili, plicae cilculares (lipatan sirkular) dan diameternya lebih lebar, panjantnya lebih pendek, dan daya renggangnya lebih besar disbandingkan usus halus. Usus besar terdiri dari sekum (kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup ileosekal), kolon (kolon asenden, kolon tranversa, kolon desenden), rectum (bagian saluran dengan panjang 12-13cm, yang berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
Usus besar berfungsi diantaranya adalah:
a.       Usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
b.      Usus besar hanya memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung enzim atau hormone pencernaan.
c.       Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan memproduksi sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.
d.      Usus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk feses.
usus-besar.jpg
10.  Rektum dan Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut diatas, maka kesimpulan dari makalah ini adalah:
1.      Pengertian dari sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia.
2.      Pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaan normal.
3.      Fungsi utama dari sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
4.      Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
a.       Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
b.      Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan).
c.       Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
d.      Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
e.       Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
f.       Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
5.      Organ-organ system pencernaan adalah rongga mulut, faring dan oesofagus, lambung, usus halus, pancreas, hati, kandung empedu, usus besar, rectum dan anus.



Saran
Diharapkan kepada para pelaku tenaga medis yang bekerja di bidang kesehatan untuk benar-benar memahami tentang letak anatomi fisiologi pencernaan pada manusia agar nantinya tidak terjadi kesalahan dalam hal penyimpulan asumsi terhadap yang keluhan pasien yang bermasalah dengan sistem pencernaan.



DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar